MOROWALI, pantaunewsonline.com – Aliansi Komunitas Masyarakat Fatufia (KMF) menggelar aksi unjuk rasa di area jalur hauling PT. Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Rabu (11/10/2023) di Desa Fatufia Kecamatan Bahodopi Morowali.
Para pendemo menuntut hasil musyawarah yang dilakukan bersama pihak legal PT. IMIP terkait penimbunan atau stockpile batubara yang meresahkan warga masyarakat tidak berjalan dengan baik.
Menurut Agus Marsudi, penanggung jawab aksi demo menuturkan bahwa kesepakatan antara pihaknya dengan PT. IMIP pada 31 Agustus 2023 lalu terkait bongkar muat batubara yang meresahkan warga hanya sebatas wacana saja.
“Saya bersama masyarakat fatufia sudah pernah duduk bersama dengan pihak PT. IMIP, bahkan pada pertemuan itu ada kesepakatan dan PT. IMIP bersedia melaksanakan enam poin dan ditandatangani bersama, tetapi hingga hari ini kesepakatan itu tidak jalan, makanya kami turun demo lagi,” terang Agus kepada pantaunewsonline.com.
Agus yang juga warga Fatufia ini katakan kalau aksi seperti ini sudah sering di gelar, tujuannya agar pihak PT IMIP tahu dampak yang di hasilkan perusahaan dengan adanya penimbunan atau stockphile batu bara yang meresahkan dan merugikan warga masyarakat.
“Intinya, aktifitas PT. IMIP terkait bongkar muat batubara di desa Fatufia ini merugikan masyarakat, dan kami menggelar aksi ini agar PT. IMIP segera menyikapi, memenuhi tuntutan masyarakat dan menepati 6 poin yang mereka tawarkan sebelumnya dalam kesepakatan,” tandasnya.
Hal yang sama juga disampaikan Wardah (32) warga desa Fatufia yang juga turun aksi bersama masyarakat lainnya, menurutnya aktifitas bongkar muat batubara di sekitar desa menimbulkan polusi udara, debu dimana-mana.
“Sangat mengganggu kami, debu ada dimana-mana, kami setiap hari bergumul dengan debu, kami khawatir kalau debu itu berdampak bagi kesehatan kami dan anak-anak kami, kami harap ini segera diselesaikan dengan baik,” tutur Warda.
Untuk diketahui, Kegiatan demonstrasi menuntut hak warga masyarakat Fatufia tersebut di ikuti sekitar 200 peserta demo yang di dominasi kaum emak-emak, bahkan menurut pantauan media ada juga yang membawa anak masih di bawah umur.
Kendati demikian, aksi unjuk rasa tersebut berlangsung damai dengan kawalan pihak keamanan PT. IMIP yang di backup aparat TNI dan Polri setempat.
Andi Rahman Hakim
Biro Morowali